Bab Tamyiz
اَلتَّمْيِيْزُ هُوَ الْاِسْمُ الْمَنْصُوْبُ الْمُفَسِّرُ لِمَا اِنْبَهَمَ مِنَ الذَّوَاتِ نَحْوُ قَوْلِكَ تَصَبَّبَ زَيْدٌ عَرْقًا وَتَفَقَّأَ بَكْرٌ شَحْمًا وَطَابَ مُحَمَّدٌ نَفْسًا وَاشْتَرَيْتُ عِشْرِيْنَ غُلَامًا وَمَلَكْتُ تِسْعِيْنَ نَعْجَةً وَزَيْدٌ اَكْرَمُ مِنْكَ اَبًا وَاَجْمَلُ مِنْكَ وَجْهًا
وَلَا يَكُوْنُ اِلَّا نَكِرَةً
وَلَا يَكُوْنُ اِلَّا بَعْدَ تَمَامِ الْكَلَامِ
Tamyiz adalah kalimah isim yang dinashabkan dan menjelaskan sesuatu yang masih samar zatnya.
Contohnya seperti ucapan kamu:
- "tashobbaba zaidun 'arqon" artinya "telah bercucuran zaid keringatnya"
- "tafaqqo-a bakrun syahman" artinya "telah banyak bakar lemaknya"
- "thooba muhammadun nafsan" artinya "telah harum muhammad badannya"
- "isytaroitu 'isyriina gulaaman" artinya "telah membeli saya dua puluh pelayan (budak)"
- "malaktu tis'iina na'jatan" artinya "telah memiliki saya sembilan puluh kambing kacang"
- "zaidun akromu minka aban wa ajmalu minka wajhan" artinya "zaid lebih mulya dibandingkan kamu bapaknya dan lebih bagus daripada kamu wajahnya"
وَلَا يَكُوْنُ اِلَّا نَكِرَةً
Tidaklah tamyiz kecuali harus isim nakiroh.
وَلَا يَكُوْنُ اِلَّا بَعْدَ تَمَامِ الْكَلَامِ
Tidaklah tamyiz berada kecuali harus setelah sempurnanya kalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar