وأنشدنى
أستاذنا شيخ الإسلام برهان الدين:
Kata ulama
pengarang kitab ta’lim muta’allim bahwsanya gurunya Syaikhul islam Burhanuddin
menyampaikan nasihat dalam bentuk nasyid, yaitu: (dalam bahar thowil)
اِذِ الْعِلْمُ أَعْلَى رُتْبَةً فِى الْمَــــــــرَاتِبِ وَمِنْ دُوْنِهِ عِزُّ الْعُلَى فِـى الْمَواَكـِـبِ
Ingatlah! Di saat ilmu
menjadi yang paling tinggi kedudukan derajatnya; sementara selain ilmu tinggi
kehormatannya hanyalah di hadapan orang-orang semata
فَذُو الْعِلْمِ يَبْقَــى عِزُّهُ مُتَضَــاعِفَـــــــا وَذُوْ الجَهْلِ بَعْدَ الْمَوْتِ فِـى التَّيَارُبِ
Oleh
karena itu, orang yang berilmu kehormatannya kekal dan berlipat sementara orang
yang bodoh hanya tertimbun tanah setelah kematiannya
فَـهَــيْهَاتَ لَا يَرْجُــوْ مَـدَاهُ
مَـنِ ارْتَـقَى رُقـــــــــــــــــِىَّ
وَلِىِّ الْمُـــــــــــلْكِ وَاِلَـى الْكـَـــــــتَائِبِ
Maka
jauhlah orang yang tidak berharap untuk meraih tingginya kehormatan ilmu
setinggi penguasa kerajaan dan pasukannya hingga batas tertinggi kehormatan
ilmu
سَأُمْلِيْ عَلَيْكُــمْ بَعْضَ مَا فِيْهِ
فَاسْمَعُوْا فَفيْ حَصَــــــرٌ عَنْ ذِكْرِ
كُــــــــــلِّ الْمَـــــــــــــــنَاقِبِ
Akupun akan menuliskan
kepadamu sebagian kebaikan yang terkandung dalam ilmu, maka dengarkanlah! Namun
dalam diriku ini punya keterbatasan untuk menyampaikan semua kebaikan ilmu
tersebut
هُوَ النُّوْرُ كُلُّ النُّوْرِ يَهْدِىْ
عَنِ الْعَمَى وَذُوْ الجَـــــــــهْلِ
مَرَّ الدَّهْرِ بَيْنَ الْغَــيَاهِــــــــــــــبِ
Ilmu
ibarat cahaya keseluruhannya yang bisa menjadi petunjuk bagi orang yang bodoh
dan tersesat bagaikan yang buta mata, sementara orang bodoh hanya melewatkan kehidupannya
diantara kebodohannya itu sendiri bagaikan kegelapan
هُوَ الـذَّرْوَةُ الشَّمَاءُ تَحْمِيْ
مَـــنِ الْتَجَا إِلَيْهَــــــــــــــا
وَيَمْشِى آمِـــــــــــــــنًا فِـي الـــنَّـوَائِبِ
Ilmu
adalah tempat luhur ibarat gunung yang tinggi yang bisa melindungi orang yang
mencari perlindungan ditempat tinggi dan bisa membuat orang berjalan dengan
rasa aman dalam kesulitan
بِهِ يَنْجُوْ وَالنَّاسُ فِيْ غَفَلَاتِـــــهِـمْ بِهِ يَرْتَجِـــــــــــيْ وَالـرُّوْحُ بَيْنَ
التَّرَائِبِ
Dengan
perantara ilmu orang tersebut bisa selamat dari adzab akhirat sementara manusia
selalu dalam keadaan lalai, dan dengan perantaranya pula orang berharap selamat
dari adzab neraka sementara ruhnya sudah berada diantara tulang-tulang dada
بِهِ يَشْفَعُ الْإِنْسَانُ مَــنْ رَاحَ
عَاصِـــيَا إِلَى دَرَكِ النِّيْـــــــــــــــــرَانِ
شَـرِّ الْعَــــــــــــــــــوَاقِبِ
Dengan
sebab ilmu seorang insan bisa menolong orang yang asyik dengan maksiat yang
berakibat terkena adzab akhirat sebagai akibat yang seburuk-buruknya
فَمَنْ رَامَهُ رَامَ الْمَــــــآرِبَ
كُلَّـــــــــــــــــــــهَا وَمَــــنْ
حَازَهُ قَدْ حَازَ كُـلَّ الْمَطَالِبِ
Barangsiapa yang menginginkan
ilmu niscaya ia menginginkan segala hajat hidupnya dan barangsiapa yang
merengkuh ilmu niscaya ia juga merengkuh semua apa yang dicari
هُوَ الْمَنْصِبُ الْعَالِيْ أَيَا صَاحِبَ
الْحِجَا إِذَا نِلْتَهُ هَــــــــــــــــــــــــوِّنْ
بِفَــــــــــــــوْتِ الْمَـنـــــــــــَاصِبِ
Ilmu
memiliki kedudukan yang luhur, wahai shohibul hija (orang yang berakal)!
disaat engkau ingin meraihnya, tetapi jadi rendahlah kedudukanmu dengan sebab
kehilangan kedudukan luhur itu
فَإِنْ فَاتَكَ الدُّنْيَا وَطِيْبُ نَعِيْمِـــــــــــهَا [ فَغَمِّضْ] فَإِنَّ الْعِلْمَ خَيْرُ الْمَوَاهِبِ
Maka
jika dunia dan keindahan kesenangannya meninggalkan kamu maka jangan sekali-sekali
kamu menolehnya! pejamkanlah! -beralihlah ke ilmu- karena sesungguhnya ilmu
adalah sebaik-baiknya pemberian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar